DAFTAR
ISI
1.Nama
Percobaan
2.Tujuan
Prcobaan
3.
Alat dan Bahan
4.
Studi Pustaka
5.Prosedur
Percobaan
6.
Data Hasil Pengamatan
7.
Penghitungan atau Pengolahan data
8.
Pembahasan
9.
Jawaban Pertanyaan
10.
Kesimpulan
11.
Daftar putaka
1.Nama Percobaan : Pembuatan
Larutan
2.Tujuan Percobaan
Setelah
melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu
·
Membuat larutan dengan kosentrasi tertentu
dari padatan dan cairan
·
Membuat larutan dengan tepat dan benar
·
Menggunakan peralatan dengan tepat dan
benar
3. Bahan dan Alat yang digunakan
Bahan
yang digunakan :
·
HCl 5N : 1 liter
·
H2SO4 5N : 1 liter
·
NaOH 5N : 1 liter
·
NaOH padat 5N : 100 gr
·
CHCOOH 5N : 1 liter
·
Aquades :
5 liter
Alat
yang digunakan :
·
Kaca arloji : 2 buah
·
Pengaduk :
2 buah
·
Gelas kimia 100 ml, 250 ml : 3 buah
·
Labu ukur 100 ml, 500 ml, 1000 ml : 6 buah
·
Pipet volume, 5 ml, 25 ml, 100 ml : 1 buah
·
Pipet tetes : 3 buah
·
Botol zat : 10 buah
·
Neraca analitik : 1 buah
·
Masker :
7 buah
·
Sarung tangan : 2 pasang
·
Corong gelas : 3 buah
·
Bola karet : 1 buah
4. Studi Pustaka
Larutan
dapat di definisikan sebagai campuran homogen dari dua zat atau lebih yang
terdispersi sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Disebut homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam ( satu fase)
sehingga tidak dapat diamati bagian – bagian komponen penyusunnya meskipun
dengan mikroskop ultra. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu
dapat diamati antara fase – fase yang terpisah.
Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting. Biasanya salah satu
komponen yang mengandung jumlah zat terbanyak disebut sebagai pelarut ( solven
). Sedangkan komponen lainnya yang mengandung jumlah tak sedikit disebut zat
terlarut (solut). Kedua komponen dalam larutan dapat sebagai pelarut atau zat
terlarut tergantung komposisinya. Misalnya dalam alkohol 70 % ( 70:30 ), maka
alkohol merupakan pelarut dan air sebagai zat terlarut. Sedangkan dalam keadaan
yang sukar ditentukan seperti alkohol 50 % ( 50:50 ), karena jumlah kedua zat
dalam larutan sama, maka baik alkohol maupun air dapat dianggap pelarut atau
zat terlarut. Untuk campuran zat padat dalam air seperti sirup 60
% ( 60:40 ), kabanyakan orang memilih air sebagai pelarut
karena air tetap mempertahankan keadaan fisiknya, dan gula sebagai zat terlarut
karena berubah keadaan fisiknya.
Kelarutan adalah jumlah zat terlarut
yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk
larutan jenuh.
Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah
maksimal, sehingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini
terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan
pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan.
Larutan tak jenuh ( unsaturated ) adalah suatu larutan yang mengandung jumlah
solut lebih sedikit ( encer ) daripada larutan jenuhnya. Sedangkan larutan
lewat jenuh (super saturated ), mengandung solut lebih banyak ( pekat )
daripada yang ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama.
Suatu larutan dikatakan ideal jika didasarkan pada kekutan relatif dari gaya
tarik antara molekul solut dan solvennya masing – masing. Dalam suatu larutan
ideal, sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen lainnya,
sehingga sifat – sifat fisik larutan yang dihasilkan seperti titik uap, titik
didih, dan titik beku adalah rata – rata dari sifat kedua komponennya murni.
Larutan ideal sendiri sebenarnya hanya bersifat hipotesis.
-
Jenis-jenis larutan :
Unsur terpenting yang menentukan
keadaan bahan dalam larutan adalah pelarut. Komponen yang jumlahnya lebih sedikit
dinamakan zat terlarut ( solute ). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut
dinamakan larutan dalam air atau aquades. Larutan yang mengandung zat terlarut
dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit,
larutan dinamakan larutan encer.
Tiga contoh
larutan dalam keadaan cair ialah :
·
Bensin : Campuran sejumlah hidrokarbon cair
·
Air laut : Larutan berair
dari natrium klorida dan padatan ion lainnya.
·
Air Karbonat :
Larutan berair dari CO2
Larutan dapat pula berbentuk padat
atau gas. Karena molekul-molekul gas terpisah jauh, molekul-molekul dalam
campuran gas berbaur secara acak, semua campuran gas adalah larutan. Contoh
terbaik untuk larutan gas ialah udara, yang terdiri dari N2, O2,
Ar dan gas lain dalam jumlah kecil.
-Kesetimbangan Kelarutan
Jika sejumlah besar zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas
pelarut. Pelarutan terjadi secara terus-menerus. Hal ini berlaku karena adanya
proses pengendapan, yaitu kembalinya spesies ( atom, ion atau
molekul ) ke keadaan tak larut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi
dengan laju atau kecepatan yang sama, kuantitas terlarut yang larut dalam
sejumlah pelarut tetap sama pada setiap waktu. Proses ini adalah salah satu
kesetimbangan dinamis dan larutnya dinamakan larutan jenuh. Konsentrasi larutan
jenuh dikenal sebagai kelarutan zat terlarut dalam pelarut tertentu.
Apabila larutan penuh dibuat pada
suhu tertentu kemudian suhu diturunkan maka akibatnya adalah pengendapan
kelebihan zat terlarut dalam larutan. Tetapi dalam beberapa kejadian semua zat
terlarut tetap dalam keadaan larutan. Karena kuantitas zat terlarut dalam hal
ini lebih besar dari pada larutan jenuh normal pada suhu tertentu, larutan
demikian dinamakan larutan lewat jenuh ( Supersaturated ), jika sedikit kristal
terlarut ditambahkan dalam larutan lewat jenuh, kelebihan zat terlarut biasanya
mengendap.
- Sifat –
Sifat Koligatif
Terdapat empat sifat yang
berhubungan dengan larutan encer, atau kira - kira pada larutan yang lebih
pekat, yang tergantung pada jumlah partikel terlarut yang ada. Jadi, sifat-sifat
tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat tersebut adalah
penurunan titik uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmotik, yang semuanya dinamakan sifat-sifat koligatif. Kegunaan praktis sifat-
sifat koligatif banyak dan beragam.
Pada tahun 1880-an kimiawan Prancis
F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efek
penurunan tekanan uap dari pelarut. Hokum Raoult menyatakan bahwa :
“ Tekanan uap pelarut diatas suatu
pelarut ( PA )sama dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni ( PA ) dengan
fraksi mol dalam larutan ( XA ). “
Tekanan osmotik termasuk dalam
sifat-sifat koligatif karena besarnya hanya tergantung pada jumlah partikel zat
terlarut. Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran air dari air menuju
larutan sukrosa dikenal sebagai tekanan osmotik larutan.
- Larutan
Bila dua atau lebih zat murni dicampur satu dengan
yang lain sedemikian rupa sehingga zat-zat penyusun tersebut masih dapat
dipisah-pisahkan lagi dengan cara fisik maka diperoleh campuran.Campuran yang
demikian disebut sebagai campuran yang bereaksi.
Contoh –
contoh campuran terdapat cukup banyak di alam sekitar kita. Udara adalah
campuran antara gas – gas oksigen, nitrogen, uap air, karbon dioksida, argon,
dan lain sebagainya. Tanah adalah campuran dari berbagai zat padat. Secara fisik
dapat dibedakan dua macam campuran, yaitu campuran serba sama ( homogen ) dan
campuran serba-neka
( heterogen ).
Suatu campuran disebut serba sama
bila campuran hanya terdiri atas satu fase, artinya tidak ada bidang pemisah
yang memisahkan penyusuan campuran, contoh campuran semacam itu adalah udara,
sirup, minyak pelumas, dan sebagainya. Bila campuran terdiri atas lebih
dari satu fase, maka campuran semacam itu disebut campuran heterogen. Pada
campuran heterogan ada bidang yang memisahkan penyusun campuran.
Contoh
:
·
air dengan minyak
·
gula pasir dengan garam dapur
·
udara yang
berdebu
·
air yang keruh
Sifat campuran akan berupa simpangan – simpangan kecil dari sifat murni
komponen yang berlebihan. Komponen yang berlebihan disebut sebagai pelarut dan
yang lain disebut sebagai larutan. Jika 1 gr gula atau 1 gr garam dapur
dicampur 100 gr air yang diperoleh ialah larutan gula atau larutan garam.
Demikian pula bila 10 ml air di campur dengan 90 ml etanol diperoleh larutan
air dengan etanol, sulit untuk menyatakan salah satu komponen sebagai pelarut
sehingga yang diperoleh hanyalah campuran etanol dan air. Sifat dari larutan
sangat bergantung pada susunan atau komposisi zat penyusunnya.
- Air Sebagai Pelarut Universal Dalam Kehidupan
Air mempunyai sifat fisika dan kimia
yang unik, karena fungsinya sangat penting dalam kehidupan makhluk di dunia
ini. Air merupakan pelarut yang sangat baik. Air yang terdapat di danau,
sungai, parit, dan laut mengandung zat yang larut di dalamnya. Zat yang larut
kebanyakan terdiri atas garam dapur, ion kalsium, ion magnesium, ion sulfat,
ion karbonat, dan sejumlah ion logam
lainnya..
Oksigen dan karbondioksida yang
dibutuhkn oleh hewan air tawar atau hewan laut diambilnya dari larutan air.
Hasil metanbolisme dalam jaringan tubuh organisme selalu diangkat kebagian lain
oleh air yang bertindak sebagai pelarut dan pembawa. Kemampuan air melarutkan
dan membawa zat berwujud padat ini merupakan sifat air yang paling penting
dalam penerapannya sebagai pelarut yang mudah sekali melarutkan gula dan garam
serta banyak lagi zat lain.
5.
Prosedur Percobaan
A. Untuk Zat Asalnya
Padatan
·
Dihitung berapa jumlah zat asalnya yang
di perlukan
·
Timbang zat tersebut dengan menggunakan
kaca arloji
·
Zat dimasukan ke dalam gelas kimia, zat
yang di tinggal disemprot dan dibilas dengan air demineral
·
Aduk hingga zat terlarut ke dalam air
·
Pindahkan larutan kedalam labu ukur yang
sudah dipasang corong
·
Zat yang tertinggal dibilas dengan air
demineral
·
Tambahkan air dengan hati-hati sampai
tanda batas
·
Tutup labu ukur dan kocok sambil di
bolak balik sampai homogen
·
Pindahkan kedalam botol zat, beri lebel
idantitas zat ( nama zat, rumus kimia, kosentrasi dan tanggal )
B. Untuk Zat Asal
Cairan ( pengenceran )
·
Hitung molaritas zat asal berdasarkan
keterangan pada botol zat
·
Hitung volume zat yang dibutuhkan
berdasarkan rumus pengenceran
·
Isi air demineral 1/3 bagian ke dalam
labu ukur yang akan digunakan sesuai dengan volumenya
·
Dimasukan kedalam labu melalui
dindingnya
·
Tutup dan kocok sambil dibolak balik
sampai homogen
·
Masukan kedalam botol zat, beri
lebel
6. Data Pengamatan
Catat semua apa yang terjadi pada saat anda melakukan percobaan, buat
dalam bentuk tabel :
Zat yang diguanakan
|
Sifat fisik dan kimia
|
Perubahan
|
Jumlah yang dibutuhkan
|
Kosentrasi
larutan yang dibuat
|
Volume
Larutan
Yang dibuat
|
HCl
NaOH padat
NaOH
H2SO4
NaCL
CH3COOH
|
Cair
Padat
Cair
Cair
Padat
Cair
|
Hangat
Panas dan Buram
Hangat
Bergelembung,Buram
Dingin dan Jernih
Tidak ada
|
30
4,8
40
15
5,22
30
|
0,05 N
2 N
1 N
0,05 N
1,5 N
3%
|
60
60
60
60
60
60
|
7.
Perhitungan atau Pengolahan Data
Perhitungan
pengenceran, rumus :
V1
x N1 = V2 x N2
|
Ket :
V1 :
volume larutan asalnya
N1 :
normalitas larutan asalnya
V2 :
volume yang dibuat
N2 :
normalitas larutan yang dibuat
·
HCl
N1 x V1 = N2
x V2
0,1 x V1
= 0,05 x 60
V1
= 3 : 0,1
= 30
·
H2SO4
N1 x V1 = N2
x V2
0,2 x V1
= 0,05 x 60
V1 = 15
·
NaOH
N1 x V1 = N2
x V2
1,5 x V1
= 1 x 60
V1
=
60 : 1,5
V1
= 40
·
CH3COOH
N1 x V1 = N2
x V2
6 x V1 = 3
x 60
V1
= 180 : 6
V1
= 30
Perhitungan padatan,
rumus :
M
x V x BM ( Ar/Mr)
|
Ket ;
M : molaritas larutan ; mol / liter
V : volume larutan : liter
BM : berat molekul : gram / mol
·
NaCl
Dik
: Mr = NaCl = 58
V = 60
N = 1,5
Dit
: gr . . . .?
gr = N x V/1000 x BE
= 1,5 x 60/1000 x 58
= 5,22
·
NaOH
Dik
: Mr = NaOH = 40
V = 60
N = 2
Dit
: gr . . . .?
gr = N x V/1000 x BE
= 2 x 60/1000 x 40
= 4,8
8.
Pembahasan
Larutan dapat dibuat
dari zat yang asalnya padat dan cairan.larutan padat umumnya berupa senyawa
garam AgNO3, NaCL, NaOH dan sebagainya.larutan cairan umumnya berupa senyawa
asam basa ,organik dan sebagainya.
Pada praktikum ini
padatan yang dibahas berupa NaOHpadat dan NaCL.untuk cairan yang dibahas berupa
HCL, NaOHcair, H2SO4, CH3COOH.pada padatan
digunakan rumus sebagai berikut
M
x V x BM ( Ar/Mr)
|
Ket ;
M : molaritas larutan ; mol / liter
V : volume larutan : liter
BM : berat molekul : gram / mol
Dan pada cairan rumus yang digunakan
sebagai berikut :
V1
x N1 = V2 x N2
|
Ket :
V1 :
volume larutan asalnya
N1 :
normalitas larutan asalnya
V2 :
volume yang dibuat
N2 :
normalitas larutan yang dibuat
9.
Jawaban Pertanyaan
1.
Hitunglah molaritas
larutan yang mengandung 10 gr NaCl (BM=58,44) dalam 200 ml ?
Jawab :
M= mol zat terlarut
liter larutan
mol NaCl = 10 gram NaCl
58,44 mol/gr NaOH
= 0,171
100 ml = 200 ml H2O x 1 liter H2O
1000 ml H2O
= 0,2 liter H2O
molaritas = 0,171 mol NaOH
0,2 liter H2O
= 0,855 M
Jawab :
M= mol zat terlarut
liter larutan
mol NaCl = 10 gram NaCl
58,44 mol/gr NaOH
= 0,171
100 ml = 200 ml H2O x 1 liter H2O
1000 ml H2O
= 0,2 liter H2O
molaritas = 0,171 mol NaOH
0,2 liter H2O
= 0,855 M
2.
Berapa volume NaOH yang diperlukan untuk
membuat larutan 0,1 M NaOH ?
Jawab :
M x V x BM
Jawab :
M x V x BM
=
0,1 x V x 40
V = 0,1 x 40
= 4 liter
V = 0,1 x 40
= 4 liter
3.
Hitung
molaritas HCl pekat jika diketahui densitasnya 1,18 g ml dan HCl 36 % ?
Jawab :
M = ( % x densitas x 1000)
Jawab :
M = ( % x densitas x 1000)
BM
= 36 % x 1,18 gr x 1000
= 36 % x 1,18 gr x 1000
36
= 11,8 M
= 11,8 M
4. Mengapa
dalam membuat larutan harus ditambah aquadest terlebih dahulu ?
Jawaban
:
Karena
jika air dimasukan kedalam suatu larutan kimia terlebih dahulu dapat
menyebabkan panas yang dimiliki oleh suatu larutan dilepaskan sedemikian besar
sehingga menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan larutan tersebut
memercik.
5. Mengapa
air yang berada pada dinding labu harus diserap?
Jawaban :
Jawaban :
Karena
dalam pembuatan larutan perlu menggunakan ketelitian dan apabila volume tidak
sesuai dengan yang di rencanakan maka larutan nya juga akan gagal serta harus
mengulang kembali.
6.
Mengapa pada saat kita melarutkan sering
timbul panas ?
Jawaban :
Jawaban :
Karena
kadang-kadang suatu zat memiliki sifat melepaskan sejumlah panas apabila
ditambahkan kedalam air seperti hal nya H2SO4 pekat dan
NaOH padat.
10.
Kesimpulan
Dari
percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut ;
Dari pencampuran dua zat antara zat cair
dicampur dengan aquades terjadi perubahan pada larutan.seperti pada HCL terjadi perubahan
setelah dicampur yaitu terasa hangat.pada NaOHcair terjadi perubahan yaitu terasa hangat.pada H2SO4
terjadi perubahan yaitu setelah diaduk ada gelembung dan berwarna buram.serta
pada CH3COOH tidak terjadi perubahan.
Dan
pencampuran dua zat antara zat cairan dengan aquades terjadi perubahan pada
setiap larutan.seperti pada NaOHpadat setelah dicampur terjadi perubahan yaitu
terasa panas dan berwarna buram. pada NaCL terjadi perubahan yaitu setelah
diaduk berwarna jernih dan terasa dingin.
No comments:
Post a Comment