Friday, 10 May 2013

MANFAAT KIMIA BAGI ILMU KEPERAWATAN



Nama: cepi pradana
Stik binahusada palembang,Psik,ruang (a3)
KIMIA
PJMK : Elsy Zuriani,M.Pd
RESUME
                        MANFAAT KIMIA BAGI ILMU KEPERAWATAN

Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di sean.


·          Perawat terampil & tepat saat memberikan obat.
·          Tidak sekedar memberikan pil untuk diminum atau injeksi obat melalui pembuluh darah, namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
·          Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting untuk dimiliki perawat.
·          Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan dengan mendorong klien untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan.Dengan demikian : perawat membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya.
Obat adalah substansi yang berhubungan fungsi fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan. Pengobatan / medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan. Obat dapat diklasifikasikan melalui beberapa cara, antara lain berdasarkan : bahan kimia penyusunnya, efek yang ditimbulkan baik didalam laboratorium maupun tubuh manusia.
Pemberian Obat. Perawat harus memperhatikan hal berikut :
·         Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhan.
·          Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep.
·          Gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan.
·          Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.
PRINSIP 5 BENAR PENGOBATAN :
1.        Benar Klien
2.         Benar Obat
3.         Benar Dosis Obat
4.        Benar Waktu Pemberian
5.          Benar Cara Pemberian  
1.      Benar Klien
·         dipastikan dengan memeriksa  identitas klien, dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri
·           hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat,
·               hak klien untuk menolak penggunaan sebuah obat
2.      Benar Obat
·          berarti klien menerima obat yang telah diresepkan
·          tanggung jawab perawat untuk mengikuti perintah yang tepat
·          menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali
1.    pada saat melihat botol atau kemasan obat,
2.    sebelum menuang / mengisap obat dan
3.    setelah menuang / mengisap obat
3. Benar Dosis Obat                                                                               
*    Dosis yang diberikan untuk klien tertentu.
*    Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.
*    Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut.
*    Tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta),
*    dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/hari.
4. Benar Waktu Pemberian saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan.
*    dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam  sehari, seperti b.i.d ( dua kali sehari ) , t.i.d ( tiga kali sehari ), q.i.d ( empat kali sehari ), atau q6h ( setiap 6 jam ), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.
*    jika obat mempunyai waktu paruh (t ½ ) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu .
*      beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama makanan
5. Benar Cara Pemberian
*    Perlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai
*      rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
1.    oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ;
2.    sublingual ( di bawah lidah  untuk absorpsi vena ) ;
3.    topikal ( dipakai pada kulit ) ;
4.    inhalasi ( semprot aerosol ) ;
5.    instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ) ;
6.    empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena. 

No comments:

Post a Comment